Jakarta
Sunday, December 01, 2024Kota yang membuatku merasa muak dan terisolasi. Kota yang familiar namun juga membuatku merasa terasing. Kota ini ramai namun memberiku rasa sepi yang begitu mencekik. Entah apa yang membuat Jakarta terasa begitu kejam, sampai kedua orang tuaku tidak diizinkan untuk tinggal lebih lama di kota ini.
Sejujurnya... Jakarta tidak pernah terasa begitu menyedihkan sebelum kedua orang tuaku diusir paksa dari kota ini. Maksudku, jika memang ingin mengusir mereka, kenapa tidak mengusirku juga di waktu yang sama? Apa aku masih memiliki hak untuk tinggal lebih lama di kota ini? Namun, jika aku berhak untuk tinggal lebih lama disini, mengapa rasanya seperti aku tidak diinginkan di kota ini? Aku seperti anak tiri yang ditelantarkan orang tua kandungnya dan dituntut untuk membangun mimpi sendiri. Namun.. aku kehilangan arah untuk menuju mimpi indah tersebut, karena yang aku inginkan hanyalah bertemu kedua orang tuaku dan menceritakan betapa kejamnya kota ini terhadap anak bungsu mereka ini.
Jakarta dan manusianya, sama kejamnya untukku. Manusia di Jakarta hanya memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa tidur beralaskan uang, bisa membeli kendaraan bermotor yang dapat membawa mereka kemanapun bahkan hanya sekedar untuk ke minimarket yang jaraknya tidak lebih dari 1km, bisa terlihat bahagia di media sosial meskipun telepon genggam mereka ramai dengan orang-orang yang menagih "janji". Tidak ada yang peduli bagaimana tindakan mereka bisa merusak lingkungan sekitar, tidak ada yang peduli jika ada manusia lain yang kesakitan atau bahkan meninggal di sekitar mereka, tidak ada yang peduli bagaimana nasib hewan-hewan liar yang sedang bertahan hidup dan hewan liar yang terperangkap di singgasana berlapis emas.
0 comments