Mama, kenapa semakin hari hidup ini semakin hanya soal uang?
aku udah engga punya tujuan hidup yang mulia
aku hanya ingin punya banyak uang
setidaknya untuk saat ini
tapi semakin aku membaur dengan tujuan itu
hidupku semakin menyedihkan
aku takut salah langkah
tapi aku sudah terlanjur melangkah jauh dan hampir sampai
apakah aku akan sampai?
setiap hari rasanya ada yang mencekik leherku
mencengkeram perutku
dan menutup mataku
hingga aku tidak bisa bernafas, mual, seakan-akan rohku ingin segera meninggalkan tubuh ini
aku tidak punya wewenang untuk merasa lega
satu detik pun
aku tidak pernah merasa sepenuhnya bernafas
semenjak kepergianmu
aku muak dengan tujuanku sendiri
aku kesal membayangkan diriku hidup bergelimang harta tanpa kehadiranmu
aku terlalu sombong dan bodoh
berpikir bahwa hidup sendiri akan baik-baik saja sampai akhir
aku ingin kembali menjalani hari yang biasa-biasa saja
melihat raut wajah Mama di pagi hari dan kucing-kucing yang tersebar di penjuru rumah
aku rindu aroma dedaunan basah yang menguar di pagi dan sore hari di teras dan balkon rumah
aku merasa bahagia meskipun kekurangan uang





